F I K S I (PENGERTIAN NOVEL, CERPEN DAN NOVELET)
FIKSI
Fiksi
menceritakan berbagai masalah kehidupan manusia dalam interaksinya
dengan lingkungan dan sesame interaksinya dengan diri sendiri, serta
interaksinya dengan tuhan.fiksi merupakan hasil dialog, kentemplasi, dan
reaksi pengarang terhadap lingkungan dan kehidupan.
Sebagai
contoh, karya-karya Dardji Zaidan seperti Bendera Hitam Dari Kurasan
Dan Tentara Islam di Tanah Galia dapat dipandang sebagai fiksi historis.
Karya karya biografis orang terkenal seperti Bung Karno penyambung
lidah Rakyat(Cindy Adam) dan kuantar kau kegerbang (Ramdan Kh), dan
Tahta untuk Rakyat (Mochtar Lubis). Disamping juga munculnya
bentuk-bentuk dialog yang biasanya telah dikreasikan oleh penulis. Karya
sastra yang dapat dikategorikan sebagai fiksi sains, antara lain dapat
dicontohkan novel yang berjudul 1984, karya George Orwell.
1. Novel
Novel
adalah cerita berbentuk prosa dalam ukuran yang luas. Ukuran yang luas
dapat berarti cerita dengan plot (alur) yang kompleks, karakter yang
banyak, tema yang kompleks, suasana cerita yang beragam dan setting yang
beragam pula. Ataupun ukuran luas hanyasalah satu unsur fiksinya saja,
misalnya temanya saja, sedang karakter, seting dan lainnya hanya satu
saja.
Adapun istilah-istilah yang terdapat dalam unsure intrinsic adalah
a. Plot
Plot
adalah salah satu unsure karya fiksi yang sangat penting. Tinjauan
terhadap karya fiksi lebih sering ditekankan pada plot, jika
dibandingkan dengan unsure-unsur yang lainnya.
Banyak
orang yang beranggapan bahwa plot dan alur itu sama, tetapi pada
hakikatnya dan setelah melihat pada teori-teori yang berkembang yang
kemudian dikenal istilah naratif, susunan, dan subject, dapat
disimpulkan bahwa antara alur dan plot itu berbeda.
Dari
beberapa penjelasan diatas dapat diartikan bahwa plot adalah urutan
kejadian dalam suatu cerita yang mengandung sebab dan alasan. Seperti
halnya yang dikemukakan Forster, yaitu plot adalah peristiwa-peristiwa
cerita yang mempunyai penekanan pada adanya hubungan kualitas.
b. Tema
Dengan
demikian untuk menentukan tema sebuah cerita yaitu harus menyimpulkan
secara keseluruhan dari suatu cerita tidak hanya berdasarkan
bagian-bagian tertentu.
Tema dapat digolongkan ke dalam beberapa bagian yaitu :
Tema tradisional dan nontradisionalv
Tema tradisional adalah tema yang sangat sering dipergunkan dan
Kerap
kali ditemukan dalam berbagai cerita, termasuk dalam cerita lama. Atau
sebuah tema yang sudah sangat lazim untuk diterka atau dengan kata lain
tema yang klasik. Sedangkan tema nontradisional adalah sebuah karya yang
mengangkat tema yang lazim.
Tingkatan tema menurut Shipleyv
Shimpley
mengartikan tema sebagai subjek wacana, atau masalah utama dalam sebuah
cerita. Shimpley juga membedakan tema dalam beberapa bagian yaitu.
1. Tema Tingkatan Fisik
2. Tema Tingkatan Sosial
3. Tema Tingkatan Organic
4. Tema Tingkat Egoik
5. Tema Tingkat Divine
Tema utama dan tema tambahanva.
Tema
utama atau tema mayor yaitu makna pokok cerita yang menjadi dasar atau
gagasan dasar umum suatu karya. Makna pokok cerita tersirat dalam
sebagian besar cerita. Bukan hanya makna yang terdapat pada
bagian-bagian tertentu cerita, yang dapat diidentifikasikan sebagai
makna bagian atau tambahan. Makna tambahan inilah yang disebut dengan
tema minor.
C. Tokoh
Daya
tarik sebuah novel terpancar dari imajinatif si pengarang melelui
imajinasi itu, para pembaca dapat mengetahui berbagai macam tipe dan
watak manusia yang ada dalam bacaan basertaan dengan masalah.
Perbedaan tokoh dapat dibagikan dalam beberapa bagian :
• Tokoh utama dan tokoh tambahan
Perbedaan
tokoh ini terlihat dari segi peran. Tokoh utama ialah peran yang
diutamakan dalam sebuah cerita dan juga merupakan tokoh yang paling
banyak di ceritakan.
• Tokoh sederhan dan tokoh bulat
Tokoh
sederhana yaitu tokoh yang hanya memiliki satu kualitas pribadi
tertentu. Satu sifat watak yang tertentu saja, dan yang dimaksud tokoh
bulat atau komplek yaitu tokoh yang memiliki dan diungkapkan berbagai
kemungkinan sisi kehidupan.
D. Latar
Dalam
karya fiksi pasti dijumpai tempat dan waktu. Kapan terjadinya suatu
peristiwa, dan dimana peristiwa itu terjadi. Dan itulah yang dinamakan
latar. Latar memberikan pijkan cerita yang jelas, dan hal ini penting
untuk memberikan kesan realitas pada pembaca, karena menyajikan suasana
yang seolah-olah benar terjadi.
Unsur-unsur latar dapat dibedakan dalam tiga unsur pokok yaitu
Latar tempat.
Latar waktu.
Latar social.
E. Sudut pandang
Sudut
pandang ini adalah sebuah cara atau pandangan pengarang sebagai sarana
untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar dan berbagai peristiwa yang
membentuk cerita. Dengan demikian sudut pandang merupakan strategi yang
secara sengaja dipilih oleh pengarang untuk mengemukakan sebuah cerita.
Macam-macam sudut pandang
a) Sudut pandang ketiga “Dia”
b) Sudut pandang pertama “Aku”
c) Sudut pandang campuran
Novel dapat dibagi menjadi tiga golongan, yakni novel percintaan, novel petualangan, dan novel fantasi.
Novel
percintaan melibatkan peranan tokoh wanita dan pria secara Ø berimbang,
bahkan kadang-kadang peranan toloh wanita lebih dominan. Dalam jenis
novel ini digarap ha mpir semua tema, dan sebagian novel termasuk jenis
ini.
Novel
petualangan sedikit sekali memasukkan peranan wanita. Jika Ø wanita
disebut dalam novel jenis ini,maka penggambarannya hamper steorotip dan
kurang berperan,
Novel
fantasi bercerita tentang hal-hal yang tidak realistis dan serba Ø tidak
mungkin dilihat dari pengalaman sehari-hari. Novel jenis ini,
menggunakan karakter yang tidak realistis, setting dan plot juga tidak
wajar untuk menyampaikan ide-ide penulisnya. Jenis novel ini
mementingkan ide, konsep, dan gagasan sastrawannya yang hanya dapat
jelas kalau diutarakan dalam bentuk cerita fantastik, artinya menyalahi
hukum empiris, hukum pengalaman sehari-hari.
2. Cerita Pendek (cerpen)
Cerita
pendek adalah cerita berbentuk prosa yang relatif pendek. Cerita pendek
masih dapat dibagi dalam tiga kelompok, yakni cerita pendek, cerita
pendek yang panjang( long short story), dan cerita pendek yang pendek
(short-short story).
Cerita
pendek muncul dalam abad ke-19 di Eropa bersamaan dengan munculnya
majalah. Panjang pendeknya sebuah cerita pendek ditentukan oleh tebalnya
majalah. Karena majalah Eropa dan Amerika lebih besar dan lebih tebal,
maka cerita pendek mereka juga lebih panjang dibanding dengan cerita
pendek Indonesia yang dimuat di majalah-majalah yang lebih tipis dan
sempit halamannya. Ciri hakiki cerita pendek adalah tujuan untuk
memberikan gambaran yang tajam dan jelas, dalam bentuk yang
tunggal,utuh, dan mencapai efek tunggal pula pada pembacanya.
3. Novelet
Novelet
adalah cerita berbentuk prosa yang panjangnya antara novel dan cerita
pendek. Bentuk novelet juga sering disebut sebagai cerita pendek yang
panjang saja. Beda novelet dengan cerita pendek adalah: novelet lebih
luas cakupannya, baik dalam plot, tema,dan unsur-unsur yang lain. Dalam
praktek ukuran tebal novelet sekitar 60 sampai 100 halaman.
Bentuk
novelet lebih banyak ditulis di eropa daripada di amerika karena
perhitungan dagang percetakan. Novelet terlalu panjang untuk dimuat
dalam majalah, tetapi terlalu tipis untuk dicetak dalam bentuk buku
berkulit tebal. Dengan munculnya pocket books kesempatan untuk menulis
novelet tumbuh dimana-mana.
0 komentar:
Posting Komentar