9 Filum yang Terdapat pada Kingdom Animalia
Berikut akan dijelaskan mengenai beberapa filum dari kingdom Animalia baik
dari kelompok invertebrata maupun vertebrata. Filum-filum tersebut adalah
Porifera, Cnidaria, Plathyhelminthes, Nematoda, Annelida, Mollusca,
Echinodermata, Arthropoda, dan Chordata. Anda tertarik? Simaklah penjelasan
Berikut ini.
1. Filum Porifera
Porifera sulit dikenali sebagai hewan. Filum Porifera disebut juga hewan
spons. Porifera merupakan hewan multiseluler yang paling sederhana, mereka tidak
memiliki kepala atau anggota badan lain layaknya hewan. Oleh karena itu, banyak
yang keliru mengidentifikasi Porifera sebagai tanaman laut.
Penjelasan Tentang Filum Porifera
Porifera sulit dikenali sebagai hewan. Filum Porifera disebut juga hewan spons.
Porifera merupakan hewan multiseluler yang paling sederhana, mereka tidak
memiliki kepala atau anggota badan lain layaknya hewan. Oleh karena itu, banyak
yang keliru mengidentifikasi Porifera sebagai tanaman laut.
Tubuh Porifera dihubungkan oleh saluran-saluran. Saluran-saluran tersebut
terbuka di ujungnya dan membentuk pori-pori. Pori-pori inilah yang membuat filum
ini dinamakan filum Porifera. Sesuai dengan asal kata porus yang memiliki arti
lubang kecil dan faro yang memiliki arti mengandung atau membawa. Porifera dapat
diartikan sebagai hewan yang tubuhnya memiliki lubang-lubang kecil.
Porifera memiliki sekitar 10.000 spesies yang kebanyakan hidup di air laut.
Hewan ini merupakan hewan sessile (hidup melekat pada substrat). Spesies
tersebut bervariasi dalam hal bentuk, ukuran, dan warna. Porifera biasanya
dikelompokkan berdasarkan materi yang ditemukan di dalam rangkanya. Porifera
yang terkenal adalah bunga karang yang memiliki serat fleksibel dalam
mesenkimnya. Serat tersebut dibuat dari protein yang disebut spongin.
Beberapa Porifera memiliki spikula yang terbuat dari kalsium karbonat, silika
maupun keduanya. Mineral rangka Porifera sangat mudah menempel
bersama batuan karang. Oleh karena itu, rangka Porifera banyak ditemukan di
batuan karang. Rangka tersebut dapat bertahan hingga 500 juta tahun lamanya.
a . Ciri-Ciri Porifera
Beberapa Porifera memiliki tubuh simetri radial, namun pada umumnya tubuh
Porifera asimetrik (tidak memiliki bidang pembelahan yang sama besar). Porifera
merupakan hewan yang memiliki jaringan primitif dan belum memiliki organ.
Ciri-ciri Porifera secara umum memiliki empat tipe sel dasar yang
terorganisasi menjadi dua lapisan tubuh. Lapisan yang paling luar disebut
epidermis. Pada epidermis, sel-sel silindris yang disebut porosit membuat air
dapat masuk ke rongga tubuh Porifera. Di bagian dalam epidermis terdapat
material seperti jeli yang disebut mesenkim. Di dalam mesenkim terdapat struktur
yang disebut spikula. Spikula memiliki dua fungsi, yaitu memberi bentuk pada
sel, dan melindungi Porifera dari predatornya.
Bagian dalam rongga tubuh Porifera dilapisi jaringan yang terdiri atas
sel-sel berflagel yang disebut sel kolar. Sel kolar menyaring partikel-partikel
makanan, seperti alga dan sisa-sisa bahan-bahan organik dari air. Dengan cara
inilah, sel kolar menyuplai makanan untuk dirinya sendiri dan sel-sel lainnya.
Sisa makanan akan dibuang melalui oskulum yang terdapat pada ujung rongga tubuh.
Perhatikan Gambar Berikut.
Koloni Porifera yang terdapat di laut. |
Aliran udara Porifera terjadi dari luar tubuh dan keluar melewati oskulum. |
Tipe sel yang keempat dari Porifera adalah sel-sel yang mirip dengan Amoeba.
Sel-sel ini disebut sel amoebosit yang dapat bergerak menggunakan pseudopodia.
Amoebosit memiliki beberapa fungsi, seperti mencari partikelpartikel makanan
dari sel-sel kolar ke sel-sel epidermal dan porosit.
b. Reproduksi Porifera
Porifera dapat bereproduksi baik secara seksual maupun aseksual. Secara
aseksual, Porifera bereproduksi dengan cara bertunas. Cara reproduksi aseksual
lainnya adalah dengan memproduksi amoebosit yang dikelilingi oleh suatu
"dinding". Struktur ini dinamakan gemule. Gemule dapat bertahan di cuaca yang
sangat dingin atau di musim dingin. Pada saat musim semi, dinding gemule terurai
dan amoebosit berdiferensiasi menjadi individu baru.
Pada umumnya, Porifera adalah hermafrodit (memiliki dua alat kelamin dalam
tubuhnya). Porifera memproduksi baik sel telur maupun sperma. Sel telur dan sel
sperma diproduksi oleh amoebosit atau sel-sel kolar melalui meiosis. Pembuahan
pada Porifera terjadi di luar tubuh atau disebut pembuahan luar. Hasil pembuahan
menghasilkan zigot yang akan membelah dan membentuk larva berflagel. Larva
tersebut berada di permukaan air dan akan tumbuh menjadi bentuk dewasa yang
sesil (menempel). Beberapa spesies Porifera, antara lain Spongia sp. dan Sycon
sp..
2. Filum Cnidaria
Filum Cnidaria adalah kumpulan binatang menarik yang ada di perairan.
Ubur-ubur, anemon laut, dan koral yang anggun merupakan contoh makhluk hidup
yang termasuk ke dalam kelompok filum ini
Penjelasan Tentang Filum Cnidari
Filum Cnidaria adalah kumpulan binatang menarik yang ada di perairan. Ubur-ubur,
anemon laut, dan koral yang anggun merupakan contoh makhluk hidup yang termasuk
ke dalam kelompok filum ini.
Semua Cnidaria, tubuhnya simetri radial dan memiliki dua lapisan tubuh,
endodermis dan ektodermis. Di antara dua lapisan tersebut terdapat materi
seperti jeli yang disebut mesoglea. Sel-selnya lebih terspesialisasi
dibandingkan Porifera. Umumnya Cnidaria memiliki daur hidup yang terdiri atas
medusa dan polip.
Kebanyakan Cnidaria hidup di air laut. Dari 10.000 jenis Cnidaria, hanya
beberapa yang hidup di air tawar. Pada umumnya, Cnidaria adalah karnivora,
tetapi tidak aktif mencari makanan atau mengejar mangsanya. Cnidaria menangkap
makanannya secara tiba-tiba melalui sel-sel penangkap istimewa mereka berupa
lengan-lengan halus yang mengelilingi tubuh (tentakel).
Tentakel Cnidaria memiliki sel knidoblas yang mengandung kapsul penyengat
nematosis. Sel tersebut berguna dalam pertahanan tubuh dan mencari makan.
a. Kelas Scyphozoa
Cnidaria ini hidup dengan dua bentuk tubuh, yaitu polip dan medusa. Polip
adalah bentuk yang tidak bergerak seperti vas bunga menempel di dasar perairan.
Medusa adalah bentuk yang dapat berenang bebas. Medusa bereproduksi secara
seksual dengan menghasilkan sel telur dan sel sperma. Setelah pembuahan, zigot
berkembang menjadi blastula yang diperpanjang membentuk larva bersilia yang
disebut planula. Planula biasanya menempel di dasar air dan akan tumbuh menjadi
polip.
Polip bereproduksi secara aseksual dengan membentuk medusa. Pergiliran tahap
seksual dan aseksual pada Coelenterata mirip pergiliran keturunan pada tumbuhan.
Akan tetapi, pada Coelenterata tidak ada generasi haploid. Baik medusa maupun
polip adalah diploid. Contoh spesies kelas Scyphozoa, yakni Aurelia sp. dan
Pelagia sp.
Siklus hidup dari ubur-ubur (Aurelia sp.). |
b. Kelas Hydrozoa
Salah satu contoh Hydrozoa yang terkenal adalah Hydra. Hydra adalah
Cnidaria yang umum dan hidup di air tawar. Struktur Hydra mirip dengan polip
Coelenterata. Hydra tidak memiliki tahapan medusa.
Hydra sangat kecil, kira-kira
panjangnya 0,5 cm. Tubuh Hydra berbentuk silinder dengan dua lapis sel. Lapisan
dalam adalah endoderm dan lapisan luar adalah ektoderm. Di antara dua lapisan
tersebut, terdapat mesoglea. Hydra umumnya memiliki tentakel yang berfungsi
menangkap mangsa yang mengapung di permukaan air. Perhatikan Gambar Berikut.
Struktur tubuh Hydra. |
Hydra bereproduksi secara aseksual dengan membentuk tunas, beberapa spesies
Hydra adalah hermafrodit. Contoh Hydrozoa lainnya, yakni Obelia sp. dan
Gonionemus sp.
c. Kelas Anthozoa
Anemon laut dan koral merupakan anggota dari kelas Anthozoa. Mereka hidup
hanya dalam bentuk polip. Bentuk polip dari anemon laut, lebih kompleks daripada
struktur Hydra. Gastrovaskuler anemon laut dibagi menjadi bagian-bagian kecil.
Anemon laut memakan binatang-binatang kecil, termasuk ikan-ikan kecil.
Bentuk polip dari koral menyekresikan kalsium karbonat di sekitar tubuhnya.
Kebanyakan koral berukuran kecil, berkoloni, dan bersatu membentuk massa yang
besar. Generasi polip baru tumbuh di atas generasi lama. Koral bervariasi dalam
hal warna dan bentuk.
Contoh spesies dari kelas Anthozoa, yaitu anemon laut, Stephanauge. |
Beberapa jenis koral, melakukan simbiosis mutualisme dengan Dinoflagellata.
Koral dengan polipnya melindungi dinoflagella, sedangkan dinoflagella
menyediakan oksigen dan mendaur ulang sisa metabolisme koral. Koral terkadang
dapat hidup berkelompok dalam jumlah yang banyak dan membentuk susunan yang
disebut coral reef. Contohnya adalah The Great Barrier Reef di Australia yang
panjangnya hampir 2.000 km. Contoh spesies Anthozoa, yakni Stephanauge sp.,
Tubifora musica, dan Acropora.
3. Filum Platyhelminthes
Anggota filum Platyhelminthes tidak memilki rongga tubuh dan terdiri atas
tiga lapisan tubuh (triploblastik). Oksigen berdifusi secara langsung melalui
kulit. Demikian juga karbon dioksida, berdifusi dari tubuh langsung ke
lingkungannya. Selengkapnya ...
4. Filum Nematoda
Nematoda merupakan cacing silindris tidak bersegmen, memiliki rongga
tubuh triploblastik (pseudocoelom), dan hidup bebas maupun parasitik. Cacing
Nematoda disebut juga cacing gilig. Dapat ditemukan pada perairan, tanah basah,
jaringan tumbuhan, dan jaringan hewan atau manusia. Memiliki sistem pencernaan
sempurna dan cairan tubuh pada coelom yang berfungsi sebagai sistem peredaran
darah. Selengkapnya ...
5. Filum Annelida
Dua ciri utama pada Filum Annelida adalah memiliki rongga tubuh sejati
dan tubuhnya bersegmen. Setiap segmen ini dinamakan somit. Struktur somit-somit
pada cacing disebut metameri. Annelida memiliki peredaran darah tertutup yang
dilengkapi pembuluh darah. Sistem saraf terdiri atas otak dan tali saraf yang
disebut sistem saraf tangga tali. Annelida dibagi menjadi tiga kelas, yaitu
Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea. Selengkapnya ...
6. Filum Mollusca
Mollusca merupakan kelompok hewan yang bertubuh lunak. Mollusca berasal
dari bahasa latin molluscus yang artinya lunak. Selengkapnya ...
7. Filum Echinodermata
Semua Echinodermata hidup di laut. Ada lebih dari 5.000 spesies dalam
filum ini, seperti bintang laut, sea urchin, dan timun laut. Echinodermata sama
seperti Mollusca, memiliki coelom dan sistem pencernaannya sudah lengkap.
Selengkapnya ...
8. Filum Arthropoda
Arthropoda merupakan filum yang paling kaya akan jenis spesiesnya. Jumlah
spesiesnya diduga sebanyak 75% dari hewan-hewan yang ada di dunia. Tempat
hidupnya tersebar dari daratan, air tawar, dan air laut. Anggota Filum
Arthropoda tubuhnya berbuku-buku dan memiliki eksoskeleton. Tubuhnya dilapisi
oleh epikutikula yang terdiri atas kitin hasil sekresi hipodermis. Tubuh dan
kakinya terbagi menjadi segmen-segmen. Pergantian kulit terjadi dalam interval
waktu tertentu. Sistem sarafnya terletak di ventral. Peredaran darahnya terbuka
dan jantung terletak di dorsal. Selengkapnya ...
9. Filum Chordata
Chordata meliputi sekitar 45.000 jenis hewan yang hidup di hampir semua
jenis lingkungan. Terdapat tiga hal yang membedakan filum Chordata dengan filum
yang lainnya, yaitu dalam hal perkembangannya. Selengkapnya ...
0 komentar:
Posting Komentar